Jumat, 21 Agustus 2009

Hari Bumi Diperintahkan Hancur



Selalu ada gidik roma untuk setiap nama kiamat. Huru Hara Akhir Zaman? Best seller. Produk-produk lain pun telah bernasib (mirip) sama: Dajjal dan Segitiga Bermuda, Jesus Will Return, The Day After Tomorrow, Armageddon. Isu akhir zaman merk dagang yang menjanjikan. Untuk film, untuk buku. Laris manis ditonton, dibaca, diresapi orang-orang.

Uang bukan selalu momok alasan. Saya yakin, ada sense lebih bila bicara hal ini. Dooms Day sudah diprediksi sejak dulu: era kerasulan, analisa para ilmuwan sampai peramal-peramal ilmu setan tak jelas. Headline yang (seringkali) berhasil menyedot perhatian massa dalam jumlah besar. Tentu saja. Bermain-main dengan apa yang manusia pikirkan selalu menarik: ketakutan, harapan, ingin tahu. Berdoa semoga saja kiamat masih jauh.

Semoga saja kita sudah mati sebelum itu terjadi. Kiamat: Ya, Allah, semoga masih satu abad lagi!

Aneka ria reaksi meletup, bermunculan. Macam-macam, tapi satu keyakinan: manusia tidak siap kehidupannya diganggu jeritan sangkakala. Sangkakala yang akan berbunyi begitu tiba-tiba: saat manusia-manusia berani berzina di pinggir jalan tanpa malu seperti sepasang keledai. Hidup dunia terasa sangat nyaman; bokek maupun tidak bokek--hey, kenapa bisa begitu sih? Semua orang lalu beramai-ramai melupakan kiamat bila mendengar siapapun bicara kiamat. Sangat takut. Betul kecut.

Membayangkannya saja kerut: gunung-gunung dihambur-hamburkan, langit pecah retak, bumi berguncang luar biasa richter, asap merah berembus, manusia-manusia memutus pita suara mereka dengan berteriak minta tolong--mencari perlindungan yang mungkin juga tengah berteriak mencari perlindungan. Belum lagi bicara hari kebangkitan, hari perhitungan, hari lewati jembatan rambut tujuh belahan: berpenampang neraka yang apinya berwarna-warna: merah, hitam, putih (karena telah Allah siapkan demikian lamanya).

Saya sama seperti orang-orang: takut, ngeri. Apa jadinya bila saya mengalami itu semua? Apa saya siap? Apa saya mampu? Apa saya akan selamat?!

Blep. Kosong. Saya tidak punya jawaban. Saya kasihan terhadap diri saya sendiri, dan semua orang; kita. Kita yang cuma mampu menduga-duga nasib kelak di kampung akhirat. Mungkin begini, mungkin begitu. Astaga, siapa sih yang tidak bergetar memikirkan itu semua?! Abu Bakar saja menangis. Rasul saja menangis. Kita? Hoho, ada yang terlalu angkuh untuk melakoni itu semua. Padahal tidak ada jaminan sedikitpun dari Allah, layaknya Nabi Muhammad atau assabiqunal awwalun. Ibadah sedikit, sering tidak khusyuk. Sholat bertabur riya dalam setiap ruku sujud tuma'ninahnya. Sekalinya ikhlas, dirusak dengan menceritakannya pada orang-orang; serta tidak lupa busungkan dada, berharap terlihat gagah dan sholeh/ah. Pelit sedekah, gampang marah-marah. Enggan ukir prassati kebajikan, bahkan untuk diri sendiri.

Kalau sudah demikian, jawablah dengan lantang: atas alasan yang mana kita harus masuk surga? Jangan katakan Allah tidak menciptakan neraka untuk kita. Ah, tidakkah kalian tahu jika itu mungkin saja? Mungkin, neraka memang diciptakan untuk membakar kita. Menghanguskan, mendebukan jasad kita--tulang jadi debu, darah jadi debu; habis. Disiksa air mendidih, disembelih parang besar milik malaikat berwajah garang--yang bahkan berwajah masam pada Rasulullah. Tidakkah itu menakutkan? Tidakkah itu sedikit saja membuat kita berpikir untuk menyudahi kepura-puraan kita? Bersandiwara seolah amnesia, seolah lupa nyawa kita akan berakhir di liang kuburan dan dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkannya.

Mungkin, kebaikan-kebaikan yang kita lakukan tidak akan membawa kita terbang melewati neraka. Mungkin tidak akan cukup untuk membayar tiket ke surga. Malah, bisa saja, kebaikan itu yang menyeret kita ke bibir jurang nestapa dan melemparkan kita ke dalamnya. Skeptis memang, tapi itulah masa depan.

Akhirat masih misteri untuk seluruh makhluk hidup. Segalanya bisa saja terjadi. Penyeru-penyeru dakwah bernasib sial. Pendosa-pendosa melenggang lintasi gerbang kesyahduan; surga yang belum pernah dilihat manusia sebelumnya. Segala tergantung Allah, Rabb penguasa alam--yang menggenggamnya dengan tiada kepayahan sezarrah saja. Yang tahu setiap hati, yang tahu setiap niat yang terbersit. Segalanya masih teka-teki. Akhir hidup kita, ujung nyawa kita. Saya kira benar dugaan saya: saya dan Anda belum tentu masuk surga. Mungkin... malah sebaliknya. Silahkan ketakutan. Silahkan menggigil sampai gila.

Hanya ada dua pilihan: surga atau neraka. Kita akan berakhir di salah satunya. Selamanya meneguk kenikmatan atau menangis sepanjang waktu, yang pedihnya tiada berujung lagi sesudah itu.

Ada baiknya mulai sekarang kita bersujud. Mengingat Allah sepenuhnya. Mohon ampun dan berazzam jadi hamba yang tawakkal. Ada baiknya kita juga saling mendoakan. Saling menyelamatkan. Atas nama cinta, atas nama kasih sayang. Sebab Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang. Yang memiliki ampunan dan cinta lebih besar dari angkara-Nya terhadap kezaliman. Dia menyukai orang-orang yang berbuat baik, yang menebar kebaikan. Orang-orang yang merelakan harta, jiwa, dan tenaganya guna membela dien-Nya. Orang-orang yang tahu apa itu ukhuwah dan menyemainya di hati peradaban. Bukankah risalah telah mengatakan: ridho Allah membentang pada manusia yang saling mencintai karena-Nya?

Tengadahkan tangan, dan mulailah rangkai munajat. Saat sholat, setiap ingat. Untuk saudara-saudara kita. Agar selamat dunia, agar selamat akhirat. Cepat. Jangan ditunda-tunda, sebab tak ada cukup dalih untuk menunda-nunda. Para ustadz sudah berceramah. Tanda-tanda zaman telah gamblang berkomentar: wanita lebih banyak dari pria, para gembala berlomba membangun gedung-gedung pencakar langit, AIDS-sindrom/penyakit yang belum pernah ditemui pada masa sebelum ini dan tiada obatnya. Saya mohon... jangan tunggu Dajjal muncul lebih cepat dan mengatakan kalau kiamat itu sudah dekat. Kiamat pasti terjadi atas kehendak Allah SWT. Dia yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.......

Senin, 15 Juni 2009

Dampak Handphone Terhadap Kehidupan Remaja



Saat ini, handphone bukanlah barang istimewa dalam kehidupan kita sehari- hari. Warga masyarakat mulai dari para pengusaha, pegawai, pedagang, bahkan anak- anak sekolah dari tingkat SLTA sampai dengan SD sudah mengenal dan menggunakan handphone. Bermacam- macam merk handphone tersedia mulai dari merk yang sudah terkenal seperti: Nokia, Motorola, Sony erricson, Samsung sampai dengan handphone produksi China yang saat ini masih kurang begitu terkenal, seperti: K-Touch, Hi-Tech, Nokta dan sebagainya, sudah ada di pasaran.
Handphone saat ini sudah merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat modern. Proses globalisasi dalam tatanan kehidupan modern telah menimbulkan dampak yang luar biasa dalam kehidupan masyarakat suatu negara. Globalisasi merupakan proses menyatunya berbagai peradaban manusia di dunia yang tidak lagi dibatasi oleh wilayah teritorial negara. Dengan kata lain globalisasi adalah proses mendunianya segala aspek kehidupan.

Di era globalisasi, dimana berbagai informasi dapat berubah dengan cepat, maka untuk mengaksesnya proses adopsipun harus dilakukan dengan cepat pula. Untuk itu diperlukan media komunikasi yang modern, yang mampu menembus batas wilayah berbagai belahan dunia dan dapat diakses dengan cepat. Handphone merupakan salah satu alternative untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Handphone merupakan salah satu sarana komunikasi dan informasi yang penting, yang bersifat praktis dan ringan karena dapat dibawa kemana- mana, oleh siapapun. Para orang tua bisa menghubungi anaknya saat anaknya sedang pergi sekolah, les, atau sebaliknya anak dapat menghubungi orang tuanya saat orang tuanya bepergian jauh. Pengusaha bisa melakukan bisnis dengan para kliennya dimana saja dan dengan waktu yang relative cepat. Pendek kata dengan handphone berbagai persoalan komunikasi bisa diatasi dengan efektif dan efisien.

Semakin berkembangnya teknologi juga berpengaruh terhadap perkembangan handphone di masyarakat. Dulu handphone hanya sebatas digunakan untuk melakukan komunikasi seperti pengiriman pesan singkat atau biasa di sebut sms (short message service) dan telepon, tetapi sekarang ini handphone juga bisa digunakan untuk mengakses informasi sekaligus sebagai hiburan. Saat ini pada pesawat handphone terbaru memiliki banyak fasilitas seperti web, kamera, mp3, TV dan radio. Seolah- olah bisa melakukan berbagai hal seperti memotret, akses web dan mendengarkan musik. Dengan demikian selain untuk berkomunikasi, Handphone juga bisa digunakan sebagai alat mengakses informasi, menyimpan dokumen sekaligus untuk hiburan. Keberadaan handphone diakui banyak orang akan dapat membantu memudahkan mereka untuk mengetahui berita teraktual baik di dalam negeri maupun di luar negeri, menyimpan dan mengumpulkan dokumen dan sebagainya. Dengan kata lain handphone pada satu sisi mempunyai multifungsi yang bermanfaat untuk kehidupan manusia modern yang sangat dinamis.

Namun demikian, pada sisi yang lain handphone juga mempunyai dampak yang tidak begitu baik. Diantaranya pertama, banyak waktu yang bisa terbuang jika penggunaanya tidak dilakukan dengan benar. Misalnya para pelajar lebih asyik bermain handphone daripada melakukan hal- hal lain yang lebih bermanfaat seperti belajar, berolahraga, maupun berkarya. Karena asyiknya bermain handphone, para remaja lupa akan kewajibannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar. Hal ini tentu akan mempengaruhi nilainya di sekolah. Biasanya di kalangan remaja handphone digunakan untuk mengakses internet karena di dalam handphone yang terbaru terdapat fitur web. Situs- situs yang sering dibuka oleh para kalangan remaja misalnya facebook, friendster, waptrick dan sebagainya. Hal ini dapat menimbulkan ketergantungan. Selain fitur internet, kegemaran para remaja untuk mengirimkan sms secara beruntun atau biasa disebut sms- an juga dapat mempengaruhi nilai para remaja. Kegemaran tersebut sangat asyik sehingga dapat menyita waktu para remaja untuk belajar dan mengerjakan tugas rumah. Apalagi game yang terdapat pada handphone. Hal ini tentu akan berpengaruh kepada nilai ulangan sekolah para remaja. Karena asyiknya bermain mereka lupa akan kewajibannya belajar. Sehingga saat ulangan tiba kalangan remaja sering mengandalkan teman- temannya untuk menyontek. Karena mereka tidak bisa mengerjakan ulangan karena tidak belajar dengan terpaksa para remaja menyalahgunakan handphone untuk menanyakan jawaban kepada teman- temannya di lain sekolah.

Kedua, keberadaan handphone bisa berdampak pada terlalu bergesernya nilai- nilai kesederhanaan ke dalam nilai- nilai hedonisme (pola hidup yang lebih suka mengikuti dengan keadaan saat ini) dan konsumerisme (gaya hidup konsumtif). Karena handphone bisa menjadi lambang prestise seseorang yang dapat menunjukkan status sosial ekonomi mereka. Misalnya seseorang agar dianggap mampu mereka mengupayakan untuk membeli handphone yang harganya lebih dari 2 juta. Seseorang yang memandangnya pasti akan mengira kalau dia orang kaya. Sebaliknya jika seseorang memiliki handphone yang pas- pasan tidak berkamera maka seseorang akan memandang bahwa dia orang yang kurang begitu mampu.

Ketiga, keberadaan handphone juga dapat menimbulkan kriminalitas pada kalangan remaja. Orang akan menghalalkan segala cara supaya dia memiliki handphone. Hal ini dikarenakan adanya kecemburuan social antar remaja. Remaja yang berasal dari keluarga yang mampu biasanya sering menjauhi orang- orang yang kurang mampu. Jika remaja yang kurang mampu tersebut ingin menjadi bagian dari kelompok para remaja yang berasal dari keluarga mampu maka, dia harus mengikuti gaya hidup para remaja yang berasal dari keluarga mampu tersebut. Seperti membeli handphone.

Keempat, banyak handphone yang memiliki fasilitas seperti: mp3, kamera, web, bluetooth dan radio. Adanya fasilitas ini memungkinkan para remaja untuk menyimpan gambar porno atau video porno. Layaknya membalikkan telapak tangan, gambar- gambar porno tersebut dapat diambil dari fasilitas web yang ada di handphone. Atau bisa juga lewat fitur bluetooth. Di dalam fitur bluethoot ini kita dapat bertukar gambar, video atau musik dari handphone orang lain.

Kelima, dari sisi kesehatan handphone bisa berdampak khususnya dari radiasi yang dikeluarkan yang bisa merusak kesehatan mata dan telinga. Hasil penelitian yang dilakukan di negara maju menunjukkan banyaknya terjadi gangguan pada kesehatan mata dan telinga yang disebabkan karena radiasi yang dipancarkan oleh pesawat handphone, karena penggunaan yang berlebihan. Oleh karena itu, khusus untuk anak- anak dan remaja, para orang tua harus memperhatikan penggunaan handphone tersebut agar tidak mengganggu kegiatan belajarnya dan kesehatannya.

Ternyata handphone juga memiliki dampak yang kurang baik. Untuk menanggulangi dampak yang kurang baik dari handphone, kita dapat melakukan hal- hal berikut:

Pertama, sebagai seorang yang pelajar kita harus bisa membagi waktu untuk belajar dan bermain. Selain itu kita harus mengisi waktu luang kita dengan hal- hal yang bermanfaat. Seperti belajar, berolahraga, membantu orang tua serta berkarya. Alangkah baiknya jika para kalangan remaja memiliki jadwal kegiatan sendiri. Sebagai orang tua tentu juga harus mengingatkan anaknya agar tidak bermain handphone terus menerus. Sekarang ini beberapa sekolah sudah tidak membolehkan murid- muridnya untuk membawa handphone. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir adanya kebudayaan contek- mencontek di kalangan remaja pada saat ulangan. Disamping itu, hal ini juga bertujuan agar para remaja dapat berkonsentrasi penuh terhadap pelajaran dan tidak tergantung pada handphone. Kedua, sebaiknya kita harus menghindari rasa iri terhadap sesama teman. Agar tidak terjadi kecemburuan sosial diantara sesama remaja. Kita harus bersyukur terhadap apa yang diberikan kepada kita. Hilangkan sifat gengsi. Karena seseorang yang mempunyai sifat gengsi berarti dia tidak bersyukur atas apa yang telah dia peroleh. Kita juga harus pandai memilih teman yang sesuai dengan kita. Ketiga, sebagai seorang remaja yang memiliki suatu agama maka kita harus bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk. Adanya gambar- gambar porno yang terdapat di dalam handphone para remaja sebaiknya dihilangkan karena para remaja belum pantas untuk melihat gambar- gambar tersebut. Selain itu, jika kita sering melihat gambar- gambar tersebut, pasti kita akan mudah terjerumus ke dalam pergaulan yang kurang baik. Sebaiknya kita harus sadar akan hal itu. Keempat, karena radiasi dari handphone dapat mengganggu kesehatan mata dan telinga maka usahakan agar tidak bermain handphone terus menerus. Selain itu, hindari pemakaian headset atau earphone jika musik sedang diputar dengan volume besar. Karena hal itu akan merusak kesehatan telinga.

Dari semua uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa, dalam kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini, keberadaan handphone disamping membawa manfaat yang cukup besar, juga tidak lepas dari dampak negatif yang ditimbulkannya. Apalagi di kalangan para remaja, mereka harus pintar untuk membedakan mana sesuatu yang baik dan mana yang buruk. Karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Nasib bangsa kita ada ditangan mereka.