Kamis, 07 Januari 2010

Manfaat Pembelajaran Dengan ICT (Part 1)


Pembelajaran menggunakan media ICT sudah menjadi hal- hal biasa di sekolah- sekolah unggulan. Sebelumnya perlu kita pahami dahulu tentang apa ICT itu. Dari asal katanya ICT sendiri berasal dari kata Information, Communication, dan Technology. ICT merupakan suatu tehnik modern dalam penyampaian informasi dan berkomunikasi. Dengan demikian, ICT memiliki peran yang sangat besar di dalam kehidupan sehari- hari. Kalau kita perhatikan di sekitar kita mulai dari benda- benda kecil hingga yang berskala besar semuanya tak lepas dari ICT. Contoh, dulu para guru ketika mengajar hanya melakukan komunikasi secara tatap muka dengan bermodalkan buku paket dan beberapa referensi buku lain. Tetapi sekarang ini karena kemajuan teknologi, para guru dalam menerangkan mata pelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dimengerti siswa dengan bantuan ICT.

Mengungkap Ilmu Modern dengan Keajaiban Al Qur'an


Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:
"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (Al Qur'an, 21:32)
Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.
Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.
Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.

Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah nol.
Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.
Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:
Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)
Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.
Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur'an tentang atmosfir bumi yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.

Jules Verne "Si Pencipta Fiksi Ilmiah"


Jauh sebelum orang bisa terbang di udara, jangankan di antariksa, banyak penulis yang sangat imajinatif telah memikirkan bagaimana agar cara tersebut dapat dilakukan. Jules Verne telah membuat ide- idenya yang liar itu seolah- olah bisa dilaksanakan.
Dia anak seorang pengacara. Dia menghentikan sekolahnya dalam bidang hukum karena berkeinginan untuk menulis, mula- mula teater. Kemudian dia menulis serangkaian kisah petualangan fantastis yang dimulai dengan Lima Minggu dalam Sebuah Balon pada tahun 1863. Buku berikutnya yang ia tulis adalah Perjalanan Menuju Pusat Bumi. Buku ini sangat populer di kalangan masyarakatsemua umur bahkan telah difilmkan(Bagus banget!! Wajib nonton nih.......!! Apalagi yang terbaru Journey to the Center of The Earth 3D!!! Wow. It’s wonderful!!). Kisah- kisah dalam buku yang ditulis oleh Jules Verne ini sangat menarik dengan latar belakang temapt- tempat yang luar biasa seperti di bawah laut, di angkasa, di dalam gunung berapi. Orang- orang abad ke 19 memang sangat keranjingan sains. Verne bukanlah seorang ilmuwan, tetapi dia sangat memahami huku- hokum ilmiah. Ia melukiskan segala sesuatunya dengan cermat dan membuat kisah- kisah dalam bukunya itu sangat jelas dan nyata.
Verne mengisahkan hal- hal yang bertahun- tahun kemudian sungguh- sungguh terjadi. Seakan akan dia dapat meramal. Misalnya, From the Earth to the Moon (Dari Bumi menuju Bulan) memberikan gambaran realistik yang pertama mengenai penerbangan antariksa. Tiga orang astronot ditembakkan ke bulan dengan sebuah meriam raksasa. Verne memaklumi bahwa kecepatan yang sangat tinggi dibutuhkan sekali untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi. Ia memperkirakan kecepatan ini, yang dikenal sebagai escape velocity (kecepatan untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi), setinggi 40.000 kilometer perjam. Perkiraannya itu benar. Dalam kisahnya itu ia menggunakan sebuah meriamkarena meriamlah satu- satunya alat yang dapat meontarkan sesuatu secepat itu. Memang, penumpang akan menjadi pipih oleh hentakan percepatan setelah ditembakkan. Dengan cara yang berbeda, gambaran Verne mengenai ketiadaan bobot dan tinggal landas sangat teliti.Dalam bukunya yang berjudul From the Earth to the Moon, ia mengisahkan samapi penjelajah- penjelajah antariksa itu berada dalam orbit mengelilingi bulan. Lanjutannya, Mengelilingi Bulan, menceritakan kembalinya mereka ke bmi. Terutama lukisan mengenai pendaratan di laut sangat sama dengan yang dilakukan oleh Misi Apollo. Keseluruhan penjelajahan itu sama dengan yang dilakukan oleh misi Apollo 8 pada tahun 1968.
Setelah berbagai kisah tentang petualangan antariksa yang dia ciptakan, di lalu menulis buku sebanyak 64 buah buku. Termasuk Dua Puluh Liga di Bawah Laut, Mengelilingi Duni dalam 80 hari. Bukunya ini sudah banyak yang diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Jules Vere telah merintis jalan bagi para penulis fiksi ilmiah, dan telah mengilhami penemu- penemu ilmiah yang mengubah fiksi menjadi nyata.
Hebat..... hebat...... hebat......
www.google.com