Mengapa
Kita Wajib Membantu Mereka?
Sebuah
refleksi dan jawaban atas pertanyaan yang banyak ditanyakan oleh
sebagian masyarakat mengenai Aksi Bom oleh Israel di Jalur Gaza
(Ringkasan
Siaran Jihad Pagi MTA Minggu, 20 Juli 2014 oleh Dr. Jose Rizal
Jurnalis)
Allahuakbar...
Allahuakbar...Allahuakbar!!!!
Lahaulawalakuwatailabillah...
Akhir-
akhir ini dunia sedang digemparkan dengan berita serangan Israel ke
Jalur Gaza Palestina. Banyak anak- anak yang tidak berdosa harus
menjadi korban kesombongan dan keserakahan bangsa zionis. Banyak para
wanita yang harus jalan kaki berpuluh- puluh bahkan beratus- ratus
kilometer, masuk ke terowongan- terowongan sesak hanya demi mencari
tempat perlindungan yang mungkin hanya nol nol koma nol nol sekian
persen. Namun, dibalik itu semua banyak para syuhada yang meninggal
dengan senyum lebar di wajahnya dan berkata “Kita telah berhasil
melumatkan satu tank Israel dan para punggawanya. Kita telah
berhasil. Allahuakbar!!!”. Mereka tidak tahu menahu jika tank musuh
itu seperti peribahasa mati satu tumbuh seribu. Satu tank berhasil
dikuasai, maka muncul berpuluh- puluh tank yang akan memborbardir
Gaza seperti mereka membasmi hama kutu di ladang.
Subhanallah,
begitu kuat saudara- saudara kita yang berada di sana. Bahkan saya
pun tidak bisa membayangkan betapa berat cobaan yang harus mereka
lalui. Saya sempat dibuat bingung dengan pemberitaan di berbagai
media massa cetak maupun online. Sebenarnya apa penyebab Israel
memborbardir Jalur Gaza? Kenapa Jalur Gaza? Kenapa bukan Tel Aviv
atau Haifa? Atau mengapa bukan Ramallah? Lalu kenapa PBB yang
notabene Perserikatan Bangsa- Bangsa yang seharusnya menjaga
perdamaian dunia hanya diam saja? Bagaimana dengan Liga Bangsa Arab?
Negara Arab seperti bungkam, diam saja bahkan cenderung tidak ambil
pusing dengan penyerangan ini. Padahal kita ketahui bahwa Palestina
letaknya tidak jauh dengan wilayah mereka.
Beberapa
hari yang lalu tepatnya pada hari Minggu, 20 Juli 2014 kemarin
alhamdulillah saya mendapatkan jawaban dari kebingungan saya
tersebut. Saya mendapatkan jawaban tersebut melalui siaran radio MTA
yang setiap minggunya pasti menghiasi rumah saya. Adapun yang menjadi
narasumber yaitu Jose Rizal Jurnalis. Beliau adalah salah satu
relawan Mer-C (Medical Emergency Rescue Committe) yang sudah
beberapa tahun menjadi relawan di Palestina. Untuk lebih jelasnya
mengenai siapa itu Pak Jose Rizal Jurnalis, silahkan browsing sendiri
ya :D