Untuk urusan sistem operasi, Linux merupakan OS yang nggak ada habisnya buat dioprek. Kali ini saya akan menguraikan berbagai distro pentesting yang dimiliki oleh Linux. Apa itu distro pentesting? Silahkan cari tahu disini. Linux memiliki beberapa distro yang digunakan untuk security atau keamanan jaringan. Antara lain, backtrack, kali linux, Parrot, Backbox, BlackUbuntu dan masih banya lagi. Pada siang hari ini, saya ingin memberikan testimoni, hahaha mengenai berbagai distro pentesting yang pernah saya coba *ketahuan deh ya sering instal ulang gara2 error :v haha. Ini hanya testimoni saya saja ya, kalau ada yang berbeda nggih monggo.. Ini berdasarkan subjektifitas saya. Oke, langsung saja...
1. Backtrack
Distro ini bukanlah distro yang saya gunakan pertama kali saat mengenal linux. Pertama kali saya menggunakan ubuntu seperti sebagian orang. Lalu saya diajak temen saya ikut beberapa seminar tentang hacking. Dan mereka pakai distro backtrack semua. Oke karena saya dual boot windows dan kebetulan saya punya dua laptop maka saya putuskan untuk menggunakan distro ini. Sebenernya hampir sama sih, backtrack juga turunan debian sama red hat.
Cuman, menurut analisa saya ada beberapa hal yang beda.
a. Untuk masuk ke mode desktop kita harus ketik startx dulu
Memang sih agak ribet, tiap kali booting kalau mau ke mode desktop kita harus ketik startx dulu. Untuk user yang baru pertama kali install backtrack dan belum biasa pake linux server yang tampilannya cuman terminal doang kadang juga agak membingungkan. Pastikan sebelum install berbagai distro harus lihat tutorialnya dulu!
b. Wifi nggak kedetect
Pas habis install backtrack, langsung mau konek wifi lab. Di atas- atasnya nggak ada icon wifi. Terus setelah tanya ke mbah gugel, suruh buka wicd. Oke saya buka. Pas mau konek nggak bisa. Kayanya driver wifinya nggak kedetect. Oke cek langsung di terminal. Ifconfig. Wlan0 nya nggak kedetect. Eth0 juga nggak kedetect. Oke fix. Ini masalah drivernya. Langsung acara peoprekan dimulai. Butuh waktu dua hari nggak tidur buat bertapa. Setelah beberapa tutorial saya coba dari mulai yang freak sampai yang cuman santai- santai aja, akhirnya bisa wifian. Huraaayyy :D
c. Volume di laptop sama yang di desktop beda
Ada- ada aja masalah di backtrack. Dari mulai wifinya sampai ini volume di laptop sama di desktop beda. Karena lagi males malesnya, tugas juga berjibun, koding java nggak ada jedanya maka saya putuskan untuk tidak mengoprek ini. Toh juga di laptop bisa.
d. Ada filter kalau mau browsing
Mungkin semacam filter malware kali ya. Jadi waktu kita mau browsing, kalau website yang kita tuju itu terindikasi malware maka ada filter dulu. Ada perintah mau ngelanjutin buka itu website apa nggak. Kalau iya, ya kudu ati- ati soalnya scriptnya ada indikasi malware. Bagus sih. Cuman, kadang- kadang kalau kita lagi butuh buat referensi tugas terus nggak bisa buka itu web kan susah. Tapi tenaaang, bisa dimatiin kok filternya.
e. Repo local tidak update
Untuk masalah repository, sepertinya repo local sudah banyak yang kurang update. Karena backtrack sudah berganti nama menjadi Kali Linux. Jadi saat kita mencoba menginstall sesuatu dependensi nya ada yang kurang. Karena hal ini, akhirnya saya memutuskan berpindah hati ke Kali Linux.
2. Kali linux
Kali linux sih menurut saya hampir nggak ada bedanya sama backtrack.
a. Untuk masuk ke mode desktop kita harus ketik startx dulu
Memang sih agak ribet, tiap kali booting kalau mau ke mode desktop kita harus ketik startx dulu. Untuk user yang baru pertama kali install backtrack dan belum biasa pake linux server yang tampilannya cuman terminal doang kadang juga agak membingungkan. Pastikan sebelum install berbagai distro harus lihat tutorialnya dulu!
b. Wifi nggak kedetect
Pas habis install backtrack, langsung mau konek wifi lab. Di atas- atasnya nggak ada icon wifi. Terus setelah tanya ke mbah gugel, suruh buka wicd. Oke saya buka. Pas mau konek nggak bisa. Kayanya driver wifinya nggak kedetect. Oke cek langsung di terminal. Ifconfig. Wlan0 nya nggak kedetect. Eth0 juga nggak kedetect. Oke fix. Ini masalah drivernya. Langsung acara peoprekan dimulai. Butuh waktu dua hari nggak tidur buat bertapa. Setelah beberapa tutorial saya coba dari mulai yang freak sampai yang cuman santai- santai aja, akhirnya bisa wifian. Huraaayyy :D
c. Volume di laptop sama yang di desktop beda
Ada- ada aja masalah di backtrack. Dari mulai wifinya sampai ini volume di laptop sama di desktop beda. Karena lagi males malesnya, tugas juga berjibun, koding java nggak ada jedanya maka saya putuskan untuk tidak mengoprek ini. Toh juga di laptop bisa.
d. Ada filter kalau mau browsing
Mungkin semacam filter malware kali ya. Jadi waktu kita mau browsing, kalau website yang kita tuju itu terindikasi malware maka ada filter dulu. Ada perintah mau ngelanjutin buka itu website apa nggak. Kalau iya, ya kudu ati- ati soalnya scriptnya ada indikasi malware. Bagus sih. Cuman, kadang- kadang kalau kita lagi butuh buat referensi tugas terus nggak bisa buka itu web kan susah. Tapi tenaaang, bisa dimatiin kok filternya.
e. Repo local tidak update
Untuk masalah repository, sepertinya repo local sudah banyak yang kurang update. Karena backtrack sudah berganti nama menjadi Kali Linux. Jadi saat kita mencoba menginstall sesuatu dependensi nya ada yang kurang. Karena hal ini, akhirnya saya memutuskan berpindah hati ke Kali Linux.
2. Kali linux
Kali linux sih menurut saya hampir nggak ada bedanya sama backtrack.
Persis banget toolsnya. Perbedaanya sama backtrack yaitu,
a. Nggak perlu ketik startx
Kalau di backtrack kita perlu ketik startx kalau mau ke mode desktopnya. Kalau di kali linux nggak perlu. Pas pertama install langsung masuk ke mode desktopnya.
b. Repo localnya masih update
Hal ini karena backtrack seketika berubah nama menjadi Kali Linux. Sampai sekarang saya juga masih nggak tau kenapa harus moving ke Kali Linux. Dari namanya aja masih bagusan Backtrack. Sangar gitu.
c. Wifi laptop langsung ke detect
Mungkin ada perbaikan pada saat migrasi ke Kali mungkin, jadi wifi bisa langsung ke detect. Nggak perlu pake acara bertapa segala. Tapi ada juga mungkin yang nggak kedetect gitu, yaa semua tergantung amal dan perbuatan sih yaa ._.
d. Tools- tools pentesting lokasinya beda
Kalau di backtrack, pas kita buka terminal langsung bisa kita ketik tools yang pengen kita oprek. Misal msfconsole, set, wpscan dll. Lokasi nya juga di folder pentest. Tapi kalau di kali kita kudu masuk ke folder /usr/bin dulu. Baru bisa jalan itu msfconsolenya. Folder pentest juga nggak ada. Adanya bin. Tapi cara penggunaan toolsnya sama sih.
e. Virtual box susahnya mintak ampun karena beda kernel
Nah ini ni, yang bikin geregetan. Mau instal virtual box susah amaat T.T. Install sih bisa, cuman kalau mau start iso gitu mesti error. Udah beragam cara saya gunakan untuk menaklukan hati si virtual box ini. Tapi mesti nggak bisa. Kernel error lah, header error lah. Oke fix, kita tinggal upgrade header sama kernel. Tapi, saya trauma kernel online. Mesti ada yang crash T.T maklum masih newbie ._.
f. Musti harus sabar, tawakal dan mau ribet!
Yah namanya pakai linux, kita mesti harus sabar, tawakal dan berdoa kepada Allah agar segala sesuatunya dimudahkan. Amiin ya Allah, ampuni baim ya Allah. *berdoa gaya baim cilik. Jadi, kita musti siap buat ribet. Mungkin karena kali memang khusus digunakan buat pentester atau security analyst jadi kalau kita mau install software yang nggak biasa jadi kita harus siap nambahin dependensi atau siap buat eror karena unmet dependensi atau crash dependensinya. Contohnya, pas mau install google chrome. Udah saya coba berbagai tutorial, tapi waktu habis install mau konfigurasi, tau- tau error gitu. Jadi musti sabar gimana cara nge fix in nya biar bener lagi. Terus juga, pas install vlc aja. Kudu ngerubah hexa nya. Hmm. Tapi itu yang jadi daya tarik linux. If we solve the problem, we can say “Hurraaaaay!!!!” :p Kalau error gitu apa senjata pemungkasnya? Autoclean, autoremove, dpkg -a –reconfigure. Tetep nggak bisa? Install ulang! Tetep nggak bisa install ulang? Sini gue instalin, bawa aja ke lab, tapi bayar ! Hahaha
g. Nggak seenak Ubuntu!
Kenapa nggak seenak ubuntu? Kita nggak bisa enak- enakan kaya ubuntu. Pengen install ini tinggal ke Ubuntu Software Center. Pengen ekstrak atau mau ekstrak nggak bisa langsung klik kanan ekstrak. Kita harus full pake terminal kalau mau install- install. Terus jangan lupa install synapticnya biar enak. Kalau nggak install synaptic, kalian mau ekstract aja musti pake terminal :D unrar a bla bla bla. Tapi malah enak sih kalau apa- apa pakai terminal, nanti terbiasa pake server :D Terus kalau DE nya ilang nggak kaget. Kayak saya kemarin gnome nya ilang gara- gara saya upgrade dan nggak berhasil. Hahaha jadi pas habis booting langsung ke versi clinya :v Pengen ngerasain? Coba tekan alt+ ctrl+F2 :v
3. Backbox
Distro ini sebenernya kurang begitu terkenal kalau dibandingkan 2 distro tadi. Saya baru tau distro ini waktu saya ikut acara seminar IDSSECONF pas di jogja. Nah dalam acara tersebut salah seorang pematerinya, Kak Abdullah kebetulan duduk di depan saya dan pake distro ini. Backbox.
a. Nggak perlu ketik startx
Kalau di backtrack kita perlu ketik startx kalau mau ke mode desktopnya. Kalau di kali linux nggak perlu. Pas pertama install langsung masuk ke mode desktopnya.
b. Repo localnya masih update
Hal ini karena backtrack seketika berubah nama menjadi Kali Linux. Sampai sekarang saya juga masih nggak tau kenapa harus moving ke Kali Linux. Dari namanya aja masih bagusan Backtrack. Sangar gitu.
“Sar, sekarang gue pake backtrack.” “Ciee, lo sangar. Cewek pake backtrack”
Nah kalau kali,
“Sar, sekarang gue pake kali.” “Hah? Kali dipake? Gimana caranya? -_-”c. Wifi laptop langsung ke detect
Mungkin ada perbaikan pada saat migrasi ke Kali mungkin, jadi wifi bisa langsung ke detect. Nggak perlu pake acara bertapa segala. Tapi ada juga mungkin yang nggak kedetect gitu, yaa semua tergantung amal dan perbuatan sih yaa ._.
d. Tools- tools pentesting lokasinya beda
Kalau di backtrack, pas kita buka terminal langsung bisa kita ketik tools yang pengen kita oprek. Misal msfconsole, set, wpscan dll. Lokasi nya juga di folder pentest. Tapi kalau di kali kita kudu masuk ke folder /usr/bin dulu. Baru bisa jalan itu msfconsolenya. Folder pentest juga nggak ada. Adanya bin. Tapi cara penggunaan toolsnya sama sih.
e. Virtual box susahnya mintak ampun karena beda kernel
Nah ini ni, yang bikin geregetan. Mau instal virtual box susah amaat T.T. Install sih bisa, cuman kalau mau start iso gitu mesti error. Udah beragam cara saya gunakan untuk menaklukan hati si virtual box ini. Tapi mesti nggak bisa. Kernel error lah, header error lah. Oke fix, kita tinggal upgrade header sama kernel. Tapi, saya trauma kernel online. Mesti ada yang crash T.T maklum masih newbie ._.
f. Musti harus sabar, tawakal dan mau ribet!
Yah namanya pakai linux, kita mesti harus sabar, tawakal dan berdoa kepada Allah agar segala sesuatunya dimudahkan. Amiin ya Allah, ampuni baim ya Allah. *berdoa gaya baim cilik. Jadi, kita musti siap buat ribet. Mungkin karena kali memang khusus digunakan buat pentester atau security analyst jadi kalau kita mau install software yang nggak biasa jadi kita harus siap nambahin dependensi atau siap buat eror karena unmet dependensi atau crash dependensinya. Contohnya, pas mau install google chrome. Udah saya coba berbagai tutorial, tapi waktu habis install mau konfigurasi, tau- tau error gitu. Jadi musti sabar gimana cara nge fix in nya biar bener lagi. Terus juga, pas install vlc aja. Kudu ngerubah hexa nya. Hmm. Tapi itu yang jadi daya tarik linux. If we solve the problem, we can say “Hurraaaaay!!!!” :p Kalau error gitu apa senjata pemungkasnya? Autoclean, autoremove, dpkg -a –reconfigure. Tetep nggak bisa? Install ulang! Tetep nggak bisa install ulang? Sini gue instalin, bawa aja ke lab, tapi bayar ! Hahaha
g. Nggak seenak Ubuntu!
Kenapa nggak seenak ubuntu? Kita nggak bisa enak- enakan kaya ubuntu. Pengen install ini tinggal ke Ubuntu Software Center. Pengen ekstrak atau mau ekstrak nggak bisa langsung klik kanan ekstrak. Kita harus full pake terminal kalau mau install- install. Terus jangan lupa install synapticnya biar enak. Kalau nggak install synaptic, kalian mau ekstract aja musti pake terminal :D unrar a bla bla bla. Tapi malah enak sih kalau apa- apa pakai terminal, nanti terbiasa pake server :D Terus kalau DE nya ilang nggak kaget. Kayak saya kemarin gnome nya ilang gara- gara saya upgrade dan nggak berhasil. Hahaha jadi pas habis booting langsung ke versi clinya :v Pengen ngerasain? Coba tekan alt+ ctrl+F2 :v
3. Backbox
Distro ini sebenernya kurang begitu terkenal kalau dibandingkan 2 distro tadi. Saya baru tau distro ini waktu saya ikut acara seminar IDSSECONF pas di jogja. Nah dalam acara tersebut salah seorang pematerinya, Kak Abdullah kebetulan duduk di depan saya dan pake distro ini. Backbox.
Secara tampilan sama grafis sih bagus an ini. Hampir mirip kayak ubuntu karena pake DE xfce. Nggak pake gnome kayak backtrack atau kali. Terus juga agak ringan. Mungkin karena backbox merupakan distro buat pemula yang pengen belajar pentesting maka tools- toolsnya juga nggak terlalu banyak kayak backtrack atau kali. Tapi buat saya itu cukup soalnya udah mewakili hahahaha. Kemudian menurut saya, distro ini juga nggak terlalu ribet. Contohnya, mau install google chrome biasa nggak perlu configure apapun. Cuman tinggak dpkg -i rampung. Mau install virtualbox? Gampang tinggal dpkg -i selesai. Mau install netbeans? Gampaaang, tinggal chmod+ x terus ./netbeans selesaai. Untuk toolsnya, ada di folder /opt/backbox. Ini hampir sama kaya backtrack yang pas kita ketik di terminal langsung ada nggak perlu masuk- masuk ke /opt/backboxnya.
Untuk reponya, backbox pake repo ubuntu sama repo ubuntu security. Yah memang turunan ubuntu sih ini distro. Hampir sama mirip pas kita nambahin repo backtrack ke ubuntu. Saya juga pernah mencoba repo backtrack dimasukin ke ubuntu tetapiiii hasilnyaaaa nggak maksimal. Bisa sih bisa, orang kita tinggal nambahin ke /apt/source.list nya terus update. Tapiii ada yang nggak bisa jalan. Contohnya pas kita pake aircrack nanti pasti ada yang error. Atau saya nya yang error? Entahlaaaah. Untuk sekarang saya masih belum beranjak dari distro ini. Yaiyalaah habis instal ulang mau instal ulang lagi lak? -_- Backbox sepanjang ini sih belum ada masalah. Cuman paling brightness nya aja yang terlalu kecerahan. Untuk urusan ini gampang lah, kan di backtrack sama kali juga gitu. Terlalu menyilaukan mata. Kita tinggal ketik echo 2 > /sys/class/backlight/acpi_video0/brightness untuk memperbaikinya. Untuk pemula yang kaya saya, yang pengen belajar tentang pentesting atau security backbox adalah pilihan yang terbaik.
High security analyst! High security analyst! ._.
Untuk reponya, backbox pake repo ubuntu sama repo ubuntu security. Yah memang turunan ubuntu sih ini distro. Hampir sama mirip pas kita nambahin repo backtrack ke ubuntu. Saya juga pernah mencoba repo backtrack dimasukin ke ubuntu tetapiiii hasilnyaaaa nggak maksimal. Bisa sih bisa, orang kita tinggal nambahin ke /apt/source.list nya terus update. Tapiii ada yang nggak bisa jalan. Contohnya pas kita pake aircrack nanti pasti ada yang error. Atau saya nya yang error? Entahlaaaah. Untuk sekarang saya masih belum beranjak dari distro ini. Yaiyalaah habis instal ulang mau instal ulang lagi lak? -_- Backbox sepanjang ini sih belum ada masalah. Cuman paling brightness nya aja yang terlalu kecerahan. Untuk urusan ini gampang lah, kan di backtrack sama kali juga gitu. Terlalu menyilaukan mata. Kita tinggal ketik echo 2 > /sys/class/backlight/acpi_video0/brightness untuk memperbaikinya. Untuk pemula yang kaya saya, yang pengen belajar tentang pentesting atau security backbox adalah pilihan yang terbaik.
High security analyst! High security analyst! ._.
(y)
BalasHapusterima kasih :)
BalasHapusMantep (y)
BalasHapus