Kamis, 14 Februari 2013

Pembuatan Koloid (Part 2)

EKSPERIMEN 1 (Sifat Koloid)
1.         Tujuan                        : Untuk mempelajari beberapa sifat koloid
2.      Alat dan bahan            :
No
Alat
Ukuran
Jumlah
1.
Tabung reaksi + rak
-
6
2.
Gelas kimia
100 ml
4
3.
Pipet kimia
5 ml
3
4.
Gelas ukur
10 ml
1
5.
Lampu senter
2 batu
1
6.
Pemanas spiritus
-
1
7.
Jepit tabung
-
1

No
Bahan
Jumlah
1.
K2CrO4 5%
50 ml
2.
Telur ayam
1 butir
3.
Susu cair
4 ml
4.
Asam cuka
3 ml
5.
Larutan tawas
3 ml
6.
Air keruh
5 ml






3.   Dasar teori                   :
Koloid mempunyai sifat-sifat yang khas, misalnya menunjukkan efek Tyndall, gerak Brown, dan mempunyai muatan listrik. Efek Tyndall merupakan gejala pemantulan dan pembauran cahaya oleh partikel dispersi sistem koloid. Salah satu cara yang sangat sederhana adalah dengan menjatuhkan seberkas cahaya (transparan), sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping, walaupun partikel koloidnya sendiri tidak tampak. Jika partikel terdispersinya juga kelihatan, maka sistem itu bukan koloid melainkan suspensi. Sedangkan kestabilan koloid dapat tercapai jika ada muatan listrik. Jika muatan hilang, maka partikel-partikel koloid dapat saling bergabung membentuk suatu gumpalan (flocculant). Dengan adanya gaya gravitasi, maka gumpalan itu akan mengendap. Proses penggumpalan dan pengendapan partikel koloid disebut koagulasi. Proses koagulasi dapat terjadi apabila muatan-muatan partikel koloid hilang. Untuk menghilangkan muatan pertikel-partikel koloid itu dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanik atau kimiawi. Cara mekanik dapat dilakukan dengan pendinginan, pemanasan atau pengubahan tekanan, sedangkan cara kimiawi dapat dilakukan dengan penambahan koloid lain yang berbeda muatan atau elektrolit.
4.   Cara kerja                    :
·         Efek Tyndall
a. Tabung reaksi diisi dengan 50 ml larutan K2CrO4 5%, kemudian disinari dengan lampu senter dari bawah ke atas.
b.Dengan cara yang sama lakukan percobaan untuk putih telur yang sudah dikocok. Perhatikan apa yang terjadi.
·         Kestabilan Koloid
a. Pengaruh Elektrolit
                                                                                i.            Masukkan 5 ml susu cair ke dalam tabung reaksi, biarkan beberapa saat
                                                                              ii.            Pada tabung reaksi yang lain, masukkan 5 ml susu cair. Kemudian di tambah 3 ml asam cuka. Perhatikan apa yang terjadi.
                                                                            iii.            Lakukan percobaan yang sama untuk 5 ml air keruh yang diberi larutan tawas 3 ml. Perhatikan apa yang terjadi.
b.Pengaruh Pemanasan
                                                                                i.            Ambil putih telur dari sebutir telur dan dibagi menjadi 2 bagian, masing- masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
                                                                              ii.            Ambil salah satu tabung yang berisi putih telur dan panaskan. Bandingkan dengan tabung yang tidak dipanaskan.
5. Hasil pengamatan          :
·         Efek Tyndall
Percobaan 1  (Menggunakan K2CrO4 5%)
Terjadi penghamburan berkas cahaya
Percobaan 2 (Menggunakan putih telur)
Terjadi penghamburan berkas cahaya
·         Kestabilan Koloid (Pengaruh Elektrolit)
Percobaan 1  (susu cair + asam cuka)
Terjadi pengendapan, kental
Percobaan 2 (air keruh + larutan tawas)
Terjadi penjernihan
·         Kestabilan Koloid (Pengaruh Pemanasan)
Percobaan 1  (putih telur dipanaskan)
Terjadi pengendapan
Percobaan 2 (Putih telur tidak dipanaskan)
Tidak ada perubahan
6.   Tugas :
a.       Jelaskan tentang efek Tyndall, adsorpsi, dan koagulasi, serta beri contoh peristiwanya dalam kehidupan sehari- hari atau industri!
b.      Bagaimana caranya membedakan larutan sejati dengan koloid?
c.       Jelaskan, mengapa susu akan menggumpal jika diberi larutan asam cuka? Dan mengapa minyak/ kotoran akan mudah terlepas dari baju jika dicuci dengan air yang mengandung deterjen?
d.      Apa fungsi emulgator dalam suatu emulsi?
e.       Jelaskan terjadinya koagulasi koloid!
f.       Jelaskan terjadinya koloid jika diberi alkohol, kemudian diberi elektrolit? Bagaimana jika diberi elektrolit, kemudian diberi alkohol?
g.      Pada proses penjernihan digunakan tawas dan kaporit. Manakah yang berfungsi sebagai koagulan dalam proses tersebut? Jelaskan....

7.   Jawaban:
a.                   -Efek Tyndall yaitu gejala pemantulan dan pembauran cahaya oleh partikel dispersi sistem koloid. Contohnya, debu berhamburan jika disoroti sinar lampu, langit berwarna biru.
- Adsorpsi yaitu penyerapan suatu ion pada permukaan partikel koloid. Contohnya, proses pemurnian gula pasir, pada deodoran
- Koagulasi yaitu penggumpalan koloid yang disebabkan oleh penambahan elektrolit atau terjadinya perubahan fisik melalui cara mekanik. Contohnya, pembuatan agar- agar, pembuatan lem, penjernihan air dengan tawas
b.      - Koloid                       : tidak dapat disaring kecuali dengan penyaringan ultra, terjadi efek tyndall
-  Larutan Sejati          : tidak dapat disaring, tidak terjadi efek tyndall
c.       - Susu akan menggumpal jika diberi larutan asam cuka karena elektrolit (asam cuka) dapat menggumpalkan partikel koloid (susu)
- Minyak/ kotoran akan mudah lepas dari baju jika di cuci dengan air yang mengandung deterjen karena ekor non polar sabun menempel pada kotoran atau minyak, sedangkan kepalanya menempel pada air, akibatnya tegangan permukaan air berkurang, sehingga air jauh lebih mudah menarik kotoran.
d.      Fungsi emulgator yaitu untuk membentuk emulsi. Emulgator merupakan senyawa organik yang mengandung kombinasi gugus polar dan non polar sehingga mampu mengikat zat polar (air) dan zat non polar.Contohnya: Sabun dan deterjen merupakan emulgator untuk membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan air.
e.       Koagulasi koloid terjadi dengan 3 cara. Pertama, dengan cara mekanik seperti pengadukan, pemanasan, pendinginan. Kedua, dengan cara penambahan elektrolit. Ketiga dengan cara pencampuran larutan koloid yang berlawanan muatan.
f.       -Apabila koloid diberi alkohol, kemudian diberi elektrolit akan terjadi koagulasi koloid karena

-Jika diberi elektrolit, kemudian diberi alkohol akan terjadi koagulasi koloid karena


g.      Pada proses penjernihan  yang sebagai koagulan yaitu tawas. Berfungsi untuk menggumpalkan lumpur koloidal sehingga lebih mudah disaring, selain itu juga membentuk koloid Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat- zatwarna atau zat-zat pencemar, seperti detergen dan pestisida

8.   Kesimpulan                 :
Berdasarkan percobaan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa koloid mempunyai beberapa sifat yaitu efek tyndall, gerak brown, elektroforesis, koagulasi dan adsorpsi. Misalnya efek tyndall yang merupakan gejala pemantulan dan pembauran cahaya oleh partikel dispersi sistem koloid. Koagulasi yaitu proses penggumpalan dan pengendapan partikel koloid. Gerak Brown adalah gerak lurus partikel-partikel koloid yang arahnya tidak menentu yang disebabkan oleh tumbukan dari molekul-molekul medium pendispersi dengan partikel-partikel koloid. Sedangkan adsorpsi merupakan proses penyerapan permukaan. Dan terjadinya peristiwa elektroforesis yang merupakan peristiwa mengalirnya partikel-partikel koloid menuju elektroda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar