EKSPERIMEN
2 (Pembuatan Koloid)
1.
Tujuan : Untuk mempelajari cara
pembuatan koloid
2. Alat dan bahan :
No
|
Alat
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1
|
Cawan
porselin
|
-
|
1
|
2
|
Lumpang
porselin + alu
|
-
|
1
set
|
3
|
Sendok
teh
|
-
|
1
|
4
|
Tabung
reaksi + rak
|
-
|
8
|
5
|
Pemanas
Spiritus
|
-
|
1
|
6
|
Gelas
kimia
|
100
ml
|
2
|
7
|
Pipa
tetes
|
-
|
1
|
8
|
Kaki
tiga
|
-
|
1
|
9
|
Jepit
tabung
|
-
|
1
|
10
|
Gelas
ukur
|
-
|
1
|
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
1.
|
Gula
pasir
|
4
sendok teh
|
2.
|
Tepung
belerang
|
4
sendok teh
|
3.
|
FeCl3
jenuh
|
5
ml
|
4.
|
Minyak
tanah
|
1
ml
|
5.
|
Larutan
sabun
|
15
tetes
|
6.
|
Air
|
secukupnya
|
3. Dasar
teori :
Metode
kondensasi yaitu suatu metode pembuatan sistem koloid dengan menggumpalkan
partikel larutan sejati (atom, ion atau molekul menjadi partikel berukuran
koloid. Metode kondensasi dapat berupa penggantian pelarut, reaksi dekomposisi
rangkap, reaksi redoks atau reaksi hidrolisis. Metode dispersi merupakan cara
pembuatan koloid dengan menghaluskan partikel suspensi menjadi partikel koloid.
Yang termasuk metode dispersi adalah pembuatan koloid dengan cara mekanik,
peptisasi, dan busur Bredig. Adapun
definisi emulsi yaitu koloid yang mengandung fasa terdispersi cair
disebut emulsi. Emulsi juga ada tiga jenis, yaitu emulsi padat (cair dalam
padat), emulsi cair (cair dalam cair), dan emulsi gas (cair dalam gas). Istilah
emulsi biasa digunakan untuk menyatakan emulsi cair, sedangkan emulsi gas juga
dikenal dengan nama aerosol (aerosol cair).
4. Cara kerja :
a.
Cara Dispersi
·
Cara mekanik
(pembuatan sol belerang)
i.
Satu
sendok teh gula pasir dan satu sendok teh belerang dimasukkan ke dalam lumpang
porselin, digerus samapi halus, kemudian pindahkan ke cawan porselin
ii.
Ambil satu
sendok teh hasil gerusan dimasukkan ke dalam lumpang porselin dan ditambah gula
pasir satu sendok teh, digerus sampai halus
iii.
Lakukan
langkah kedua 2 x lagi, kemudian ambil satu sendok teh masukkan ke dalam tabung
reaksi beri air dan diaduk. Perhatikan apa yang terjadi.
b.
Cara Kondensasi
·
Reaksi
Hidrolisis (Pembuatan sol Fe(OH)3 )
i.
Ke dalam gelas
kimia masukkan air sebanyak 50 ml dan panaskan sampai mendidih
ii.
Tambahkan 5 ml
larutan FeCl3 jenuh setetes demi setetes sambil diaduk, kemudian
hentikan pemanasan dan pengadukan. Perhatikan apa yang terjadi.
c.
Pembuatan Emulsi
·
Masukkan 1 ml
minyak tanah dan 5 ml air ke dalam tabung reaksi, guncangkan tabung reaksi itu
dengan kuat, kemudian letakkan tabung pada rak tabung. Perhatikan apa yang
terjadi.
·
Masukkan 1 ml
minyak tanah, 5 ml air, dan 15 tetes larutan sabun ke dalam tabung reaksi.
Guncangkan tabung reaksi itu dengan kuat, kemudian letakkan pada rak tabung.
Perhatikan apa yang terjadi.
5. Hasil pengamatan :
No
|
Percobaan
|
Pengamatan
|
1
|
Pembuatan
sol belerang
|
-
Terdapat endapan
|
2
|
Pembuatan
Fe(OH)3
|
-coklat
kekuningan, tak tembus, terjadi penghamburan
|
3
|
Pembuatan
emulsi
a.
Sebelum
ditambah sabun
b.
Setelah
ditambah sabun
|
Air
dan minyak terpisah.
Minyak
di bagian tas, air di bawah
|
Air
dan minyak menyatu
|
6. Tugas :
a.
Beri masing-
masing 2 contoh yang termasuk koloid liofol dan koloid liofob!
b.
Mengapa pada
pembuatan koloid hidrofob medium pendispersinya perlu di murnikan terlebih
dahulu?
c.
Pada koloid
hidrofil perlu ditambahkan koloid pelindung. Apa manfaat koloid ini?
d.
Apa perbedaan
pembuatan cara kondensasi dengan cara dispersi?
e.
Dari berbagai
cara pembuaan koloid dengan dispersi atau kondensasi, kelompokkan cara- cara
tersebut ke dalam kelompok yang termasuk proses fisika dan proses kimia!
f.
Jelaskan
pembuatan koloid dengan cara peptisasi!
g.
Sebutkan cara
pembuatan sol belerang yang termasuk cara kondensasi dan cara dispersi!
h.
Bagaimana
pengaruh larutan sabun terhadap campuran air dan minyak tanah?
7. Jawaban:
a.
- Koloid Liofol : sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin
- Koloid Liofob :
sol belerang, sol-sol sulfida, sol Fe(OH)3
b.
Pada pembuatan
sol hidrofob medium pendispersinya harus dimurnikan terlebih dahulu agar tidak
mengganggu kestabilan koloid
c.
Koloid pelindung
ini akan membungkus partikel zat terdispersi,sehingga tidak lagi menggumpal
d.
–Kondensasi: dengan
menggumpalkan partikel larutan sejati (atom, ion atau molekul menjadi partikel
berukuran koloid.
-Dispersi: dengan menghaluskan
partikel suspensi menjadi partikel koloid.
e.
-Proses Fisika: cara
mekanik, peptisasi, dan busur Bredig.
-Proses Kimia: reaksi
redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut.
f.
cara pembuatan
koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat
pemeptisasi (pemecah).
g.
–Cara
Kondensasi: Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S)
dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan
SO2.
2
H2S(g) + SO2(aq) ⎯⎯→ 2 H2O(l) + 3 S (koloid)
-Cara Dispersi: Sol
belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersamasama dengan suatu
zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.
h.
Larutan sabun
dapat menyebabkan air dan minyak tanah bercampur karena
8. Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan diatas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa sistem
koloid dapat dibuat dengan dua metode, yaitu dengan metode mengelompokkan (agregasi)
partikel larutan sejati dan atau menghaluskan bahan kasar kemudian
mendispersikan ke dalam medium pendispersi. Metode pertama disebut kondensasi
dan yang kedua disebut dispersi.
thanks informasinya, sangat membantu
BalasHapus